Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 23 Februari 2012

sekolah dengan siswa unggul

I. Ilmu dan Pendidikan Merupakan Investasi yang MahalBegitulah yang sebenarnya, namun sering tidak disadari. Untuk itu sebagai orang tua wajib menyiapkan anak-anak kita. Karena seperti dalam sebuah hadits Nabi kita ditegur : "Didik dan persiapkanlah anak-anakmu, karena mereka diciptakan untuk hidup pada masa yang berbeda dengan masamu".Namun ilmu ini tidak dapat diperoleh begitu saja oleh seorang anak jika tidak ada peran serta dari keluarga dan masyarakat sekelilingnya.
Maka tanggung jawab pendidikan oleh sebagian besar orang tergantung pada :
  1. Orang tua, didasari oleh hadits Nabi, Setiap bayi yang lahir memiliki fitrah tauhid, orang tualah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi
  2. Lingkungan, selain keluarga sebenarnya lingkungan juga memiliki tanggung jawab pada pendidikan anak, seperti diungkapkan oleh Hillary Rodham Clinton (HC) dalam bukunya "It Takes a Village"
  • "Tiap orang diantara kita ikut berperan dalam hidup setiap anak : Perlu orang sekampung (it takes a village) untuk membesarkan seorang anak"
  • Anak-anak sama sekali bukan individualis, mereka bergantung kepada orang dewasa yang mereka kenal, juga kepada ribuan orang lain yang membuat keputusan setiap hari dan mempengaruhi kesejahteraan mereka
Dari statemen-statemen diatas kalau kita perhatikan bahwa lingkungan terdekat dan pertama yang mempengaruhi tubuh kembang anak-anak adalah keluarga, karena anak anak akan tumbuh berkembang jika keluarga mereka tumbuh berkembang dan jika seluruh masyarakat cukup peduli pada mereka.
Kenapa disini keluarga kita tekankan sekali, karena pendidikan anak sudah harus dimulai sejak anak berusia 0 (nol) tahun, sejak dalam kandungan. Pemberian dasar-dasar pendidikan pada anak paling efektif adalah pada usia Golden Age (0-5thn) serta usia 6-18 tahun.Pada usia ini pendidikan di rumah masih dominan menentukan arah dan masa depan anak.
Kiranya kita sepakat bahwa keluarga merupakan faktor penting bagi pendidikan anak. Oleh karena itu wajib bagi kita orang tua untuk memberikan pendidikan pada anak-anak kita pada sekolah unggul untuk menjadi siswa yang unggul.

II. Sekolah Unggul Melahirkan Siswa Unggul
Unsur unsur sekolah unggul ada 4 aspek :
  1. Kepedulian
  2. Guru yang cerdas
  3. Materi yang cukup
  4. Waktu dan kesempatan

Mari kita kupas satu persatu,
Aspek 1 dan 4 merupakan 2 faktor yang tidak nampak, namun bisa dimunculkan dengan mengubah kesadaran akan tujuan kita membesarkan anak.Aspek 2 dan 3 merupakan 2 faktor yang nampak, namun belum tentu disadari ada di dalam setiap rumah, tetapi hal inipun bisa diwujudkan.
Faktor 1 sampai 4 ada di lingkungan rumah kita, maka sekolah unggul dapat kita wujudkan di rumah.Faktor 1 merupakan faktor kunci dan terpenting, jika faktor ini tidak ada maka faktor 2~4 tidak akan muncul, namun jika faktor pertama ada maka faktor 2~4 akan muncul dengan sendirinya.
Disekolah pertama (rumah/keluarga) selain materi-materi kognitif dapat ditumbuhkan dan dirangsang pada anak-anak juga materi-materi yang sangat penting untuk kehidupan sosialnya :
  • Etika
  • Perkembangan EQ (kecerdasan emosional) dan SQ (kecerdasan spiritual)
Yang terakhir ini memang harus menjadi bagian dari materi dalam setiap rumah tangga .

III. Konsep Sekolah Unggul
Family Based Education (FBE) :
  1. Sekolah unggulan dalam konsep saya ini adalah menggunakan pendekatan keluarga (Family Base Education) karena dalam buku HC, disitu dituliskan bahwa : anak-anak akan tumbuh berkembang jika keluarga mereka tumbuh berkembang dan jika seluruh masyarakat cukup peduli pada mereka.
  2. Guru harus cerdas
Sebagian orangtua tidak dengan mudah menjalankan peran sebagai guru. Ada yang kurang percaya diri, ada yang tidak bisa menyediakan waktu, atau ada pula yang hanya karena tidak tahu, misalnya bahwa membaca keras-keras kepada seorang bayi atau anak yang baru belajar bicara penting sekali demi kemampuan anak mereka sesudah bersekolah.
       3.      Metode
Memanfaatkan materi yang berlimpah di rumah atau di sekitar rumah sebagai laboratorium adalah cara yang cerdas (smart) dalam melaksanakan konsep FEB.
  1. Gunakan apel sebagai bahan memperkenalkan matematika (memperkenalkan logika)
  2. Berikan 1 (satu) informasi untuk menumbuhkan 1000 pertanyaan (menumbuhkan rasa ingin tahu)
  3. Biasakan "nongkrong" di pinggir sungai untuk melakukan pengamatan (melatih pengamatan/observasi)
  4. Ajaklah anak mengetahui dan menghitung proses pembuatan es mambo untuk belajar jadi entrepreuneur (konsep ekonomi)
Konsep 5W1H : What, When, Where, Who, Which, How to; di Jepang ditambah 1H : How much

IV. Mau Kemana Siswa Unggul Output FBE ?
Anak-anak yang telah kita bekali dengan FBE di rumah akan menjadi anak-anak yang mandiri, anak-anak yang tahu konsep bukan hapal, namun apakah kemandirian yang tak terelakkan mengandung arti bahwa anak-anak tidak begitu memerlukan kita sewaktu tumbuh ? justru sebaliknya. Anak-anak memerlukan kita untuk tumbuh menjadi diri sendiri.Anak-anak tetap memerlukan waktu senggang kita untuk menemani pada saat-saat "berarti" mereka. Sesungguhnya, para pakar perkembangan anak percaya bahwa "waktu senggang" bersama beberapa orang dewasa yang mengasihi bagi anak-anak sama penting dengan kesehatan yang baik dan lingkungan yang aman.
Output FBE memerlukan lahan yang siap menampung berupa :
  • Lingkungan / masyarakat
  • Sekolah,
agar tidak stagnan/menurun. Untuk mengantisipasi tidak berada di lingkungan tersebut, masing-masing keluarga harus konsisten mewujudkan sekolah unggul, sehingga siswanya benar-benar mandiri tanpa tergantung dengan materi pendidikan formal.Kemandirian akan mewujudkan siswa yang tidak demam panggung memasuki pendidikan formal tingkat manapun dan bahkan akan muncul sebagai leader ataupun entrepreuneur.Sehingga bagi pihak sekolah harus siap menampung dan ikut mewujudkan siswa-siswa yang sudah mempunyai basic FBE ini.
Jika konsep sekolah unggul ini sudah menjadi isu yang harus dikembangkan.Atau jika konsep sekolah unggul ini disepakati, maka siapa yang seharusnya :
  • Belajar
  • Banyak membaca
Tidak lain adalah kita orang tua dan pendidik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar